Food Bank Dinilai Jadi Solusi Mengatasi Persoalan Sampah
INKOWAPI (Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia), Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian, dan KADIN (Kamar Dagang dan Industri) saat menggelar Focus Group Discussion (FGD) --Candra Pratama
Sementara itu, Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Asosiasi dan Himpunan, Wisnu W. Pettalolo menyampaikan, lebih dari 80% dari food waste itu berasal dari sampah rumah tangga.
Sementara sisanya dari sampah non rumah tangga.
Di sisi lain, pemborosan pangan juga menyebabkan fluktuasi harga pangan, yang pada akhirnya mempengaruhi daya beli masyarakat terutama bagi masyarakat dalam kategori rentan.
"Dengan memanfaatkan inisiatif Food Bank, ada peluang mengurangi tekanan ekonomi pada keluarga kurang mampu dan membantu mereka mengakses makanan bergizi. Food Bank juga dapat memainkan peran kunci dalam mengurangi ketidakpastian pangan dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat yang berjuang melawan kemiskinan," papar Wisnu.
BACA JUGA:RDF Plant Rorotan Salah Satu Pengolahan Sampah Terbesar di Dunia, Produksi Energi Terbarukan
Senada Kepala BAPANAS Arief Prasetyo Adi mengatakan, bahwa koperasi juga merupakan aspek penting dalam insiatif Food Bank.
Pasalnya, koperasi dapat mengorganisir dan mengoptimalkan distribusi surplus pangan secara efisien serta bisa melibatkan masyarakat langsung dalam pengelolaan Food Bank.
"Koperasi tidak hanya mendukung ketahanan pangan tetapi juga memberdayakan anggotanya, menciptakan peluang ekonomi baru dan memperkuat solidaritas sosial," timpalnya.
Arief yakin, jika potensi pengembangan Food Bank di Indonesia masih sangat besar, mengingat luasnya wilayah dan besarnya jumlah penduduk.
Kendati demikian, kata Arief, diperlukan diskusi pematangan yang melibatkan pemangku kepentingan untuk mengkaji Potensi Penguatan Food Bank di Indonesia Melalui Koperasi.
BACA JUGA:Potret Kampung Bulak Barat Cipayung Depok, Banjir Bertahun-tahun Akibat Sampah TPA Cipayung
Selain itu, diharapkan bahwa program Food Bank yang didukung oleh koperasi dapat mengatasi kemiskinan dengan meningkatkan akses pangan bagi keluarga berpenghasilan rendah dan menciptakan peluang ekonomi baru.
Melalui pemberdayaan koperasi, diharapkan akan ada peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan pangan, yang pada gilirannya akan memperkuat solidaritas sosial dan memberikan kontribusi positif terhadap stabilitas harga pangan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Di sisi lain, Wakil Rektor Universitas Koperasi Indonesia Prof. Dr. H. Ahmad Subagyo, S.E.,M.M.,CRBD.,CSA.,CRP.,CDMP melihat, bahwa food bank menjadi urgensi tersendiri bagi Indonesia untuk membantu mengatasi kesenjangan pangan di masyarakat.
"Konkretnya, untuk mengurangi pemborosan pangan dengan mengumpulkan kelebihan makanan dari berbagai sumber, seperti supermarket, restoran, dan donatur," tutur Ahmad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: