Kemenkes Tegaskan Vaksin Polio Tak Sebabkan Kanker dan HIV
Siswi SD Kristen Petra 9 Surabaya saat diteteskan vaksin polio.-Sahirol Layeli-
JAKARTA, DISWAY.ID - Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa tidak ada bukti dari narasi vaksin polio picu kanker dan HIV.
Isu ini menyeruak di media sosial seiring dengan dilaksanakannya Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahap 2.
Pada narasi yang beredar, vaksin polio diklaim memicu kanker karena kontaminasi dengan virus simian 40 (SV40).
Virus ini terdapat pada sel ginjal monyet yang digunakan untuk menumbuhkan vaksin polio.
BACA JUGA:Kemenkes Dorong Pemerataan Alkes dan Obat di Dalam Negeri Lewat Pameran Internasional
Kemudian, vaksin polio tersebut disuntikkan pada periode 1950-an hingga 1960-an.
Sedangkan klaim bahwa vaksin polio menyebabkan HIV dikaitkan dengan dugaan efek Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) di Afrika pada 1950-an.
Menanggapi hal ini, Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr. Prima Yoosephine, MKM menegaskan bahwa vaksin polio yang digunakan di Indonesia dijamin keamanannya.
BACA JUGA:Kemenkes Ancam Sanksi Dokter dan RS Pelaku Klaim Fiktif BPJS, Izin Praktik Bisa Dicabut
“Vaksin polio tetes yang digunakan saat PIN, yaitu novel Oral Polio Vaccine Type 2 atau nOPV2. Vaksin ini diproduksi oleh PT Bio Farma,” tegas Prima di Jayapura, Papua.
Vaksin tersebut mengandung virus polio tipe 2 yang hidup dan telah dilemahkan sehingga berdasarkan penelitian, vaksin nOPV2 aman dan dapat ditoleransi oleh golongan usia bayi dan anak.
BACA JUGA:Kemenkes: Pemberian Obat Cacing Dijeda 7 Hari dari Imunisasi
Keamanan nOPV2 juga telah dikaji oleh Global Advisory Committee on Vaccine Safety (GACVS) berdasarkan data dari 253 juta dosis nOPV2 yang diberikan di 13 negara.
dr Prima juga mengungkapkan bahwa vaksin nOPV2 sudah digunakan di Indonesia sejak akhir 2022 pada sub PIN di berbagai wilayah, mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kabupaten Sleman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: